PEMKAB NATUNA Website Resmi Pemkab Natuna, Provinsi Kepulauan Riau
Perjalanan ke Pulau Serasan (II)
Setelah menunggu kurang lebih 1 jam 30 menit, KM Bukit Raya yang di tunggu-tunggu mulai tampak dari balik bukit. Melihat haluan kapal yang sudah mulai tampak, calon penumpang pun mulai meninggalkan warung, menarik tali pancing dan bersiap-siap mengemasi barang-barang bawaan, para porter juga tampak sibuk dengan barang-barang panggulannya.
Semakin dekat kapal ke pelabuhan, calon penumpang, pengantar, penjemput, porter, dan para sopir taxi pun mulai merapat ke pelabuhan. Ketika kapal merapat dan tangga turun – naik disiapkan dan pintu kapal mulai dibuka, para calon penumpang tampak berebutan baik turun maupun naik ke kapal, desak-desakan pun tak terhindarkan, apalagi para penumpang kelas ekonomi. Para calon penumpang umumnya berebutan naik ke kapal karena untuk mencari tempat yang dianggap lebih nyaman. Sedangkan bagi calon penumpang kelas, pada umumnya lebih santai karena berarti sudah tersedia tempat.
Berlayar dengan mempergunakan kapal tentu mempunyai kenikmatan sendiri, dimana kita dapat menikmati ombak dan lautan yang sangat luas, serta dapat melihat pulau-pulau yang banyak terdapat di kepulauan Natuna. Maka ketika kapal sudah mulai berjalan, sebagian orang banyak menghabiskan waktu duduk-duduk di kantin kapal, sebagian lagi berdiri di sepanjang buritan kapal dan pembatas kapal menikmati indahnya laut dan pulau-pulau Natuna, serta ikan-ikan yang berlompat-lompatan seakan berlomba dengan kapal.
KM. Bukit Raya sendiri dalam perjalanan menuju ke Serasan, singgah ke Kecamatan Midai. Disini KM Bukit Raya menurunkan penumpang yang akan menuju ke Kecamatan Midai dan sekaligus membawa penumpang dari Kecamatan Midai yang akan menuju ke Kecamatan Serasan, Serasan Timur, Pontianak dan Surabaya.
Perjalanan ke Kecamatan Midai dari Pelabuhan Selat Lampa ditempuh sekitar 4 – 5 jam, dan kemudian dilanjutkan sekitar 6 – 7 jam baru sampai ke Pulau Serasan. Sedangkan dari Serasan ke Pontianak, ditempuh dengan waktu sekitar 12 – 14 jam. Perhitungan waktu tersebut, tidak terlepas pula tergantung dengan situasi cuaca di laut.
Apabila di Pelabuhan Selat Lampa, turun naik penumpang langsung di darat, maka berbeda halnya dengan penumpang yang akan turun dan naik dari Kecamatan Midai dan Pulau Serasan. Kedua kecamatan ini jalur naik dan turun penumpang masih dibantu dengan pompong (kapal kayu), dikarenakan KM. Bukit Raya yang belum bisa sandar ke pelabuhan di tempat. Dengan tidak sandarnya kapal di pelabuhan, tentu memberikan resiko tersendiri bagi para penumpang, apalagi pada saat-saat cuaca yang jelek, hujan dan ombak yang besar. Sebagai contoh beberapa tahun lalu, pernah terjadi pompong pengangkut penumpang tenggelam, saat akan sandar ke kapal karena cuaca angin kencang dan ombak besar.
Penumpang naik dan turun baik itu di Kecamatan Midai maupun Pulau Serasan, tampak cukup ramai, hal ini dikarenakan para pelajar SMU yang sudah mulai libur dan berpergian untuk melanjutkan pendidikan lebih tingginya di luar Kabupaten Natuna.
Sementara itu, untuk alat angkut pompong, seperti untuk turun dan naik ke Pelabuhan Serasan, para penumpang dikenakan tambahan tarif yaitu Rp. 15.000/orang. Di pelabuhan Serasan, para penumpang dapat mempergunakan jasa angkutan motor ojek. Namun tak jarang pula warga Serasan yang sehabis mengantar penumpang juga memberikan tumpangan “gratis” kepada para penumpang. Baik itu warga Serasan maupun terhadap warga pendatang. Ya, warga daerah ini terkenal dengan keramah-tamahannya.
Sedangkan untuk penginapan, apabila tidak mempunyai sanak saudara atau famili, teman dan rekan-rekan sejawat, kita dapat menginap di penginapan. Di pulau ini sudah tersedia beberapa penginapan dengan tarif terjangkau, antara Rp 80.000 – Rp 120.000 per malam / kamar, dengan tambahan fasilitas Televisi dan AC.
(Ditulis oleh : Hastuti – Redaksi)
