Home / Natuna News / Mengenali Hoax dan Bijak Dalam Menggunakan Media Sosial

Mengenali Hoax dan Bijak Dalam Menggunakan Media Sosial

WartaKominfo _ Dalam menjalani tugas pokok sebagai Tentara Nasional Indonesia (TNI) yaitu menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara, kesiapan menghadapi serangan dan ancaman dari perkembangan teknologi informasi yang semakin hari semakin canggih juga dirasa sangat penting dilakukan seperti menghadapi penyebaran Berita Hoax dan Bijak dalam menggunakan Media Sosial.

Melalui kegiatan peningkatan apkowil dalam upaya meningkatkan profesionalisme apkowil dalam mengimplementasikan kegiatan pembinaan teritorial guna mendukung tugas pokok TNI AD, Komando Distrik Militer (Kodim) 0318 Natuna gelar sharing sassion tentang Media Sosial dan Hoax di Aula Makodim 0318 Natuna Jl. Batu Sisir Bukit Arai, Senin (02/09). Acara tersebut diikutsertai oleh utusan Babinsa di se Kabupaten Natuna.

Dalam pemaparan materi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Natuna Raja Darmika selaku narasumber menyampaikan bahwa Media sosial merupakan sarana paling cepat untuk menyebarka informasi. Informasi yang diciptakan dapat berupa Fakta dan bersifat Hoax atau berita bohong. Informasi fakta adalah informasi yang benar adanya, sedangkan Hoax adalah kebalikannya, yaitu informasi yang tidak mengandung suatu kebenaran atau berita palsu yang sengaja dibuat dan disebarkan untuk menimbulkan ketakutan atau kehebohan.

“Survei Masyarakat Telekomunikasi (Mastel) Indonesia menyebutkan bahwa media sosial lah sarana yang paling besar yaitu 92,4% penyebaran hoax melalui media sosial. Dan yang paling kecil adalah melalui Radio. Oleh sebab itu, saya sangat suka sekali jika berbicara masalah hoax juga berbicara masalah media sosial, karena media sosial ini merupakan media yang memang harus kita sadari dan sikapi, akan tetapi bukan harus tidak kita gunakan, akan tertinggal jika kita tidak menggunakannya. Maka dari itu, hoax ini harus kita sikapi” ujar Raja Darmika

“Selain itu, Hoax ini dapat juga merupakan propaganda. Hal ini harus kita waspadai, hoax itu dapat membuat kita terpengaruh kepada hal-hal yang informasinya belum tentu jelas kebenarannya”, lanjutnya.

Raja Darmika juga menyampaikan bahwa, isu hoax yang paling banyak di jumpai berdasarkan data dari Mastel tahun 2017 yang paling tinggi adalah terkait makanan dan minuman sebesar 32%, kemudian penipuan keuangan 24%, Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) 23%, berita duka 18%, bercandaan 17%, bencana alam 10% dan lalulintas 4%. Sedangkan bentuk ancamannya dapat berupa propokasi yang akan menyulutkan kebencian dan kemarahan, kemudian aditasi atau hasutan kepada orang banyak.

Selain itu, seseorang yang gampang percaya hoax adalah seseorang yang memiliki keterbatasan infosmasi, tidak mengetahui popularitas informasi, tidak memiliki ketertarikan untuk memperoleh informasi yang lebih akurat, serta tidak melakukan konfirmasi terlebih dahulu terkait kebenaran informasi yang diperoleh. Solusi dari hal itu atau solusi dalam mengatasi masalah hoax tersebut adalah dengan litersi digital, yaitu dengan rajin membaca, menganalisa, mengetahui lebih dalam terkait dengan pengetahuan atau informasi yang didapatkan. Adapun tema-tema literasi digital tersebut dapat berupa Penanganan Konten Negatif, Mengedepankan konten positif, Digital Life Style, Digital Government, Digital Ekonomi, Digital Farenting.

(Diskominfo/Mardi)

x

Check Also

Safari Ramadhan ke Kecamatan Bunguran Timur, Sekda Natuna Sambangi Masjid Al-Jamaah Air Lakon

(wartaKominfo) – Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna di Malam Ramadhan ke 15 kembali ...