Home / Sarana dan Prasarana di Kabupaten Natuna

Sarana dan Prasarana di Kabupaten Natuna

Pendidikan

Dari seluruh penduduk berusia 7-24 tahun di Kabupaten Natuna pada tahun 2019, 81,19 persen di antaranya masih bersekolah, 18,23 persen tidak bersekolah lagi dan 0,58 persen sisanya tidak/belum pernah bersekolah. Jika dibandingkan antara jenis kelamin, persentase penduduk laki-laki yang masih bersekolah 78,01 persen   dan tidak bersekolah lagi sebesar 20,88 persen masih lebih kecil dibandingkan dengan penduduk perempuan dimana yang persentase penduduk perempuan yang masih bersekolah 84,67 persen dan tidak bersekolah lagi sebesar 15,33 persen, sedangkan sebaliknya persentase penduduk perempuan  yang tidak/belum pernah sekolah lebih rendah dibandingkan dengan penduduk Laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk di Kabupaten Natuna yang sedang atau pernah mengenyam bangku pendidikan didominasi oleh penduduk perempuan.

Jika melihat dari dua indikator pendidikan, yaitu APM (Angka Partisipasi Murni) dan APK (Angka Partisipasi Kasar), Kabupaten Natuna meraih angka yang cukup tinggi di tahun 2019. APM yang menunjukkan daya serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah memiliki nilai sebesar 98,93 persen untuk jenjang pendidikan SD/MI. Selanjutnya untuk jenjang pendiidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA masing-masing memiliki nilai sebesar 92,04 persen dan 71,72 persen. Sedangkan dari sisi APK yang menunjukkan tingkat partisipasi penduduk secara umum pada suatu tingkat pendidikan memiliki nilai sebesar 106,53 persen dan untuk jenjang Pendidikan SD/MI. Selanjutnya untuk jenjang pendiidikan SMP/ MTs dan SMA/SMK/MA masing-masing memiliki nilai sebesar 96,43 persen dan 87,83 persen. Secara keseluruhan pada tahun 2019, APM jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA mengalami peningkatan. Sedangkan untuk APK, terjadi penurunan pada jenjang pendidikan SD, namun meningkat pada jenjang Pendidikan SMP dan SMA.

Indikator pendidikan lainnya, yaitu angka melek huruf menunjukkan sebuah tren yang positif dari tahun ke tahun, terutama 5 tahun terakhir. Angka melek huruf Kabupaten Natuna pada tahun 2019 yaitu sebesar 98,82 persen, yang artinya 98,82 persen dari seluruh penduduk Kabupaten Natuna yang berusia 15 tahun ke atas sudah dapat membaca dan menulis.

Tercatat bahwa APS pada penduduk kelompok umur 13‐15 tahun sebesar 98,44 persen. Dengan kata lain, masih terdapat 1,56 per‐ sen penduduk usia 13‐15 tahun yang seharusnya sekolah ternyata tidak/belum pernah sekolah atau tdak bersekolah lagi. Pada penduduk kelompok umur 7‐12 tahun atau setara dengan jenjang pendidikan SD sederajat, APS menunjukkan angka yang baik yaitu 98,93 persen. Pada kelompok umur 16‐18 tahun atau setara dengan jenjang pendidikan SMA sedera‐ jat sebesar 76,54 persen. Sedangkan APS kelompok umur 19‐24 tahun sebesar 19,21 persen. Semakin tinggi jenjang pendidikan, semakin rendah angka partisipasi sekolahnya. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk yang melanjutkan sampai jenjang pendidikan tinggi hanya sebagian saja sedangkan penduduk lainnya berhenti sekolah atau putus sekolah atau tidak mampu melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi.  Secara umum, pada tahun 2019 rata‐ rata lama sekolah di Kabupaten Natuna sebesar 8,72 tahun. Artinya, rata‐rata penduduk Kabupaten Natuna hanya bersekolah hingga kelas VIII SMP. Selama periode 2015‐2019, rata‐rata lama sekolah penduduk Kabupaten Natuna mengalami peningkatan. Pada tahun 2015 rata‐ rata lama sekolah mencapai 8,45 tahun lalu meningkat menjadi 8,72 tahun

Kesehatan

Fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Natuna pada tahun 2019 terdiri atas rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantun, polindes, rumah bersalin, klinik/balai kesehatan. Kabupaten Natuna memiliki dua  buah rumah sakit yang terletak di Kecamatan Bunguran Timur. Selanjutnya fasilitas kesehatan terbanyak yang ada di Kabupaten Natuna adalah berupa puskesmas pembantu yang berjumlah 42 unit, Puskesmas berjumlah 14 unit dan polindes yang berjumlah 32 unit.

Tenaga kesehatan yang terdapat di Kabupaten Natuna tahun 2019  terdiri dari dokter, perawat, bidan, tenaga farmasi dan ahli gizi, dengan jumlah terbesar adalah dari perawat yaitu berjumlah 249 orang. Sedangkan tenaga kesehatan yang berjumlah paling sedikit adalah ahli gizi, yaitu berjumlah 22 orang, Dokter berjumlah 45 orang, Bidan berjumlah 153 orang dan Farmasi berjumlah 36 orang.

Pada tahun 2019 terdapat satu kecamatan di Kabupaten Natuna yang tidak memiliki tenaga kesehatan, yaitu Kecamatan Suak Midai. Namun kecamatan ini masih memiliki akses yang cukup mudah untuk menuju kecamatan terdekatnya, yaitu Kecamatan Midai.

Salah satu indikator kesehatan, yaitu persentase penduduk yang mengalamai keluhan kesehatan selama sebulan terakhir, mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2018. Pada tahun 2019 indikator kesehatan tersebut bernilai sebesar 23,08 persen. Artinya adalah 23,08 persen penduduk di Kabupaten Natuna pada tahun 2019 mengalami gangguan kesehatan atau kejiwaan, baik karena penyakit akut, penyakit kronis, kecelakaan, kriminal atau hal lain.

Selain itu, persentase penduduk yang mempunyai keluhan dan berobat jalan selama sebulan terakhir juga mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2019 indikator ini sebesar 48,42 persen. Hal iini dikarenakan Sebagian besar masyarakat lebih memilih untuk mengobati sendiri dan merasa tidak perlu untuk mengobati penyakitnya

Agama dan Sosial

Penduduk di Kabupaten Natuna pada tahun 2019 didominasi oleh penduduk yang beragama Islam, dengan persentase sebesar 96,79 persen atau 77.413 orang. Sedangkan agama yang paling sedikit penganutnya di Kabupaten Natuna adalah agama Hindu dengan persentase sebesar 0,003 persen atau 2 orang.

Kemudian, tempat peribadatan di Kabupaten Natuna pada tahun 2019 terdiri atas masjid, mushola, gereja, vihara dan kelenteng. Tempat peribadatan yang paling banyak terdapat di Kabupaten Natuna adalah mesjid, yaitu berjumlah 148 unit.

Perumahan dan Lingkungan

Rumah Tangga di Kabupaten Natuna tahun 2019 berdasarkan luas lantainya di dominasi dengan luas lantai 50-99 m2 sebesar 48,94 persen, namun masih terdapat 1,94 persen rumah tangga yang memiliki rumah tangga dengan luas kurang dari 19 m2. Jika dilihat dari sumber air minum utama 41,60 persen rumah tangga menggunakan air minum dalam kemasan, akan tetapi 72,34 persen rumah tangga di Kabupaten Natuna memiliki sumber  air minum yang layak. Sedangkan jika dilihat berdasarkan fasilitas tempat buang air besar, dapat diketahui 91,97 persen rumah tangga memiliki fasiltas tempat buang air besar sendiri dengan 63,41 persen rumah tangga memiliki sanitasi layak.

Sumber : Kabupaten Natuna Dalam Angka Tahun 2020