Home / Natuna News / Dubeslub RI untuk Swiss akan tawarkan Hasil Perkebunan Kelapa Natuna Jadi Komoditi Ekspor di wilayah Eropa

Dubeslub RI untuk Swiss akan tawarkan Hasil Perkebunan Kelapa Natuna Jadi Komoditi Ekspor di wilayah Eropa

Setelah pemaparan potensi daerah selaku narasumber dalam kegiatan Rapat Koordinasi Investasi dan Ekonomi wilayah Eropa yang diselenggarakan oleh IIPC di Berg, Swiss beberapa waktu yang lalu, disela-sela agenda tersebut Bupati Natuna, Abdul Hamid Rizal memenuhi undangan makan malam dari Duta Besar Luar Biasa Republik Indonesia untuk Swiss di Rumah Dinasnya, kamis (26/7) lalu.

Pembicaraan antara kedua pejabat negara tersebut berlangsung santai dan hangat, dengan fokus pembicaraan terkait peluang investasi daerah dan peluang pasar komoditi perkebunan yang dirasa potensial untuk diekspor di Swiss dan beberapa negara Eropa.

Menurut Dubeslub Swiss, Muliaman Hadad yang nampak begitu tertarik dengan hasil pemaparan potensi daerah dalam rakor tempo hari, menjelaskan bahwa saat ini peluang pasar komoditi perkebunan, terutama kelapa cukup besar dalam memenuhi kebutuhan cukup besar, yaitu 6000 ton perbulan, baik dalam bentuk isi kelapa, minyak bahkan tempurung dan serabut kelapa.

Hal ini merupakan peluang besar bagi ekspor komoditi perkebunan Indonesia, khususnya Kabupaten Natuna sebagai pemasok hasil perkebunan kelapa sebagai komoditi ekspor yang sangat menjanjikan. Untuk itu, Muliaman Hadad yang ketika itu didampingi Direktur Eropa I, Dino Kusnadi, berjanji akan segera menindaklanjuti rencana tersebut dengan membangun koordinasi dan mempromosikan kepada beberapa pihak swasta yang berada diwilayah kerjanya untuk menawarkan peluang investasi dimaksud.

Hal ini disambut baik oleh Bupati Natuna, Abdul Hamid Rizal sebagai bentuk perhatian dan peluang besar bagi para petani kelapa didaerah, mengingat saat ini komoditi perkebunan tersebut belum dapat diolah menjadi komoditi yang potensial. Karena sejauh ini sebagian masyarakat dan petani kelapa hanya memanfaatkan isi kelapa sebagai kebutuhan rumahan. Sedangkan kopra (kelapa kering) nilai jualnya masih tergolong rendah karena permintaan pasar juga sedikit.

Dengan adanya rencana investasi ini, diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomis komoditi kelapa, dan masyarakat mendapatkan peluang usaha peningkatan kesejahteraan yang lebih besar.

(Humas_Pro/Def/Alex)

x

Check Also

Wagub Kepri Resmi Buka MTQ Tingkat Kabupaten Natuna Ke XI

(wartaKominfo) – Bertempat di halaman Masjid Agung Natuna sekaligus Islamic Center, Wakil ...