PEMKAB NATUNA Website Resmi Pemkab Natuna, Provinsi Kepulauan Riau
(WartaKominfo) – Pengurus Badan Pengelola Geopark Nasional (BPGN) Natuna menghadiri pertemuan daring yang diselenggarakan oleh UNESCO pada Selasa, 14 Oktober 2025, pukul 14.00 waktu Eropa Tengah (CET). Pertemuan ini membahas secara khusus berkas aplikasi UNESCO Global Geopark (UGGp) yang berfokus pada penilaian nilai ilmiah dan internasional warisan geologi di wilayah geopark calon UGGp.
Kegiatan tersebut diikuti oleh perwakilan geopark dari berbagai negara dan dipimpin langsung oleh Dr. Asier Hilario, Ketua Komite Eksekutif International Commission on Geoheritage (ICG) dari International Union for Geological Sciences (IUGS), yang menjadi lembaga penilai utama aspek geologi dalam aplikasi UGGp.
Dalam pemaparannya, Dr. Asier menjelaskan panduan resmi yang diterbitkan IUGS dan UNESCO terkait penyusunan Lampiran yang berjudul Guidelines for the Assessment of the International Significance of Geological Heritage in UNESCO Global Geopark Applications (2021–2023). Panduan tersebut menekankan pentingnya mengidentifikasi jenis minat geologi utama (type of geological interest) yang memiliki nilai ilmiah di tingkat internasional, seperti stratigrafi, vulkanologi, paleontologi, hingga geohazard.
Kehadiran pengurus BPGN Natuna dalam pertemuan ini menjadi bagian dari upaya serius Pemerintah Kabupaten Natuna untuk memastikan kesiapan berkas dan kualitas substansi ilmiah dalam proses pengajuan status UNESCO Global Geopark. Melalui forum tersebut, BPGN Natuna mendapatkan pemahaman teknis yang lebih mendalam mengenai format, metode penilaian, serta ekspektasi internasional terhadap dokumen aplikasi geopark.
Pertemuan ini juga menjadi wadah penting bagi peserta untuk berinteraksi langsung dengan tim UNESCO dan IUGS guna menyamakan pemahaman tentang standar global dalam pengelolaan dan pelestarian warisan geologi. Dengan mengikuti kegiatan ini, BPGN Natuna menegaskan komitmennya untuk menyusun dossier yang memenuhi kriteria ilmiah dan administratif sebagaimana diatur dalam pedoman resmi UNESCO.
Diskominfo/Dani
