(WartaKominfo) – Senin (27/05)- Pemerintah Kabupaten Natuna dan Forkopimda Kabupaten Natuna gelar audiensi bersama General Manager PT. PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Riau dan Kepulauan Riau di Ruang Rapat lantai II Kantor Bupati Natuna, Bukit Arai.
Audiensi dipimpin langsung oleh wakil Bupati, Rodhial Huda, bersama Asisten II Bupati, Basri serta General Manager PT. PLN (persero), Parulian Noviandri.
Rodhial Huda membuka forum audiensi dengan mengatakan,
“Listrik merupakan permasalahan yang memprihatinkan di Natuna ini. Kita pemerintah yang melayani masyarakat terus berusaha untuk mengatasinya, karena masyarakat menuntut pemerintah harus sempurna,” ujarnya.
Pernyataan itu diikuti dengan perencanaan Natuna akan menjadi 5 pilar, menjadi pusat maritim, pariwisata dan perdagangan, maka listrik sangatlah penting dan suatu hal yang krusial.
Diketahui, pemerintah Natuna sudah mengupayakan untuk penambahan daya namun tersandung masalah perizinan dari pusat.
Kurangnya daya listrik yang ada di Natuna, berefek dengan sulitnya investor untuk masuk ke Natuna seperti salah satunya Brunei Airlines yang bermaksud menjadikan Natuna sebagai tempat singgah atau transit.
Sistem PLTD yang ada di Ranai memiliki daya mampu atau kemampuan mesin untuk beroperasi ada di posisi 8 mega.
“Jika ada mesin yang terlalu panas maka memang harus terjadi pemadaman,” ucap Parulian Noviandri.
Mengutip pernyataan GM PT. PLN (persero), PLN memiliki sistem status siaga, karena daya yang di Natuna ini memang terbatas, maka harus siaga.
Mesin yang ada di Natuna cukup banyak, mesin yang berasal dari relokasi bukan berarti mesin itu rusak, dari 28 unit ada 14 unit yang beroperasi, pemakaiannya bergantian dan 11 harus terus di perbaikin dan pemeliharaan, untuk sekarang kemampuan PLN Natuna masih seperti itu.
“Tapi kami akan terus berusaha, mesin baru akan datang dan akan kami usahakan agar semuanya dapat memanfaatkannya, insyaAllah 1 juli sudah bisa,” lugas Parulian Noviandri.
“Kami mohon bantuan dan kerja sama dari pihak terkait apabila teman teman kami ingin mengamankan pohon, mohon di bantu, karena itu akan terkait dengan jaringan dan arus” lanjut GM PT. PLN (Persero).
PLN juga mengusahakan PLTS untuk terjadi di Natuna, jika bisa maka akan bertambah 5 mega.
“Untuk penambahan kuota seperti yang pak bupati inginkan, kami memiliki regulasi yang mana kami harus banyak mempertimbangkan tempat dan kemampuan serta akomodasi,” tutup Parulian Noviandri.
Sebagai penutup audiensi, Rodhial Huda menyampaikan,
“Listrik merupakan hajat hidup di perbatasan, jadi tolong dihadapi dengan serius” tutupnya dengan tegas.
Diskominfo/Ira