PEMKAB NATUNA Website Resmi Pemkab Natuna, Provinsi Kepulauan Riau
NATUNA (WK) – Sebab wabah corona, gerakan lalu lintas laut di Natuna ibarat bertepuk sebelah trayek. Lantaran wabah itu pula pemerintah baru mengizinkan pelayaran keberangkatan dan belum mengizinkan kedatangan bagi angkutan orang.
Prihal ini dijelaskan oleh kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Natuna, Iskandar Dj. Ia berkata, saat ini pemerintah baru membuka pelayaran keberangkatan dari Natuna ke daerah tujuan. Dan sebaliknya Pemerintah Kabupaten Natuna belum bersedia membuka pelayaran untuk kedatangan ke Natuna.
Kebijakan pelayaran semacam ini hanya berlaku bagi pelayaran angkutan orang untuk mengantisipasi gerak penularan corona. Sementara angkutan barang dari luar daerah tetap diizinkan untuk menjamin kelancaran delevery dan kertersediaan barang di dalam daerah.
“Yang berangkat udah diizinkan berlayar bawa orang. Tapi pelayaran yang datang bawa penumpang berupa orang belum, tunggu kondisi agak aman dulu,” kata Iskandar Dj di tempat kerjanya, Selasa (8/7).
Kapal-kapal yang diizinkan berangkat dari Natuna ke luar daerah meliputi kapal-kapal yang biasa beroperasi di Natuna. Kapal-kapal tersebut selama pandemi corona ini biasa melayani angkutan barang tanpa penumpang orang.
“Adapun kapal KM Bukit Raya belum diizinkan berlayar melayani rute Natuna sama sekali karena pertimbangan keamanan dari pandemi corona,” terangnya.
Selain pertimbangan di atas, KM Bukit Raya belum diizinkan berlayar juga karena beberapa pelabuhan pendukung yang berada di luar daerah seperti pelabuhan Kabupaten Bintan belum dibuka untuk pelayaran kapal besar itu.
“Nah, kalau kondisi ini sudah aman dan pelabuhan-pelabuhan lain sudah buka, semuanya akan diizinkan kembali berlayar ke Natuna. Mudah-mudahan kondisi ini cepat normal,” harapnya.
Adapun kapal-kapal yang diizinkan melayani pelayaran membawa barang rute Natuna pada masa pandemi ini meliputi KM Sabuk Nusantara 36, KM Sabuk Nusantara 48, KM Sabuk Nusantara 80 dan KM Sabuk Nusantara 83 serta beberapa kapal swasta lainnya. (fat).
