PEMKAB NATUNA Website Resmi Pemkab Natuna, Provinsi Kepulauan Riau
(wartaKominfo) – Badan Pengelola Geopark Nasional (BPGN) Natuna bersama Tim Evaluator Geopark Nasional melanjutkan kegiatan penilaian lapangan pada hari kedua, Kamis, 24 Juli 2025, dengan mengunjungi sejumlah geosite unggulan yang merepresentasikan kekayaan alam dan budaya Natuna.
Hari kedua kunjungan diawali dengan menyusuri Geosite Pulau Setanau yang terletak di Pulau Tiga. Rombongan disambut oleh perangkat desa dan kelompok sadar wisata yang turut mendampingi kegiatan peninjauan. Di lokasi ini, Tim Evaluator disuguhkan keindahan lanskap geologi berupa gugusan bebatuan alami di pesisir pantai serta ekosistem pesisir yang masih alami.
Sebagai bagian dari pelestarian budaya lokal, rombongan juga diajak menyaksikan dan mencoba permainan tradisional gasing, yang masih dilestarikan oleh masyarakat Pulau Tiga sebagai warisan budaya. Tidak hanya itu, hidangan khas desa Balai, yakni dengoi—olahan khas berbahan dasar singkong dan ikan laut segar—disajikan untuk memperkenalkan cita rasa lokal kepada para tamu dan menjadi bagian dari kekayaan kuliner yang mendukung nilai geokultural Geopark Natuna.
Selanjutnya, Tim Evaluator dan pengurus BPGN Natuna melanjutkan perjalanan menuju Geosite Air Terjun Gunung Ranai. Di lokasi ini, rombongan disambut oleh komunitas lokal, pegiat lingkungan, serta warga setempat yang turut memberikan penjelasan tentang karakteristik kawasan air terjun sebagai bagian penting dari sistem hidrologi dan lanskap geologi Natuna. Air Terjun Gunung Ranai juga dinilai memiliki potensi tinggi sebagai destinasi wisata alam yang berbasis edukasi dan konservasi.
Sebagai penutup rangkaian kegiatan hari kedua, rombongan mengunjungi Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kabupaten Natuna. Kunjungan ini bertujuan untuk menilai keberadaan dan pengembangan Geoproduk Natuna, yaitu produk-produk unggulan yang berbasis pada sumber daya lokal dan mendukung ekonomi kreatif masyarakat di sekitar kawasan geosite.
Evaluasi ini menjadi bagian penting dalam perjalanan menuju pengakuan sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp), sekaligus menumbuhkan optimisme bahwa pengelolaan geopark yang berkelanjutan dapat tercapai dengan partisipasi aktif dari seluruh elemen daerah.
Diskominfo/Dani
