PEMKAB NATUNA Website Resmi Pemkab Natuna, Provinsi Kepulauan Riau
(wartaKominfo) – Vaksin berfungsi untuk membentuk hati immunity, jadi untuk penyakit – penyakit yang menular seperti covid-19 vaksin ini sangat efektif untuk mencegah penyebaran dan penularan virus covid-19, karena dari vaksin ini kita harapkan orang yang sudah divaksin akan terbentuk antibodi. Antibodi itu semacam tentara dari dalam tubuh kita sehingga jika kita terinfeksi kita punya perlindungan ekstra dari dalam tubuh untuk melawan virus covid-19.
Hal tersebut disampaikan oleh Dr. Monika Perwakilan Ikatan Dokter Indonesia Natuna, dalam Dialog Interaktif di RRI Ranai, 15/06/2021.
Dalam Dialog Interaktif tersebut Monika menyampaikan bahwa “pemerintah kita memberikan vaksin tidak banyak merugikan masyarakatnya cuman memang kita harus memfilter atau menyaring berita-berita yang beredar tanpa referensi yang jelas, yang sedikit menjatuhkan ini kalau kita flashback dulu Vaksin Sinovac itu dibilang tidak efektif lah mematikan atau apa lah, nah sekarang sekarang karena udah tidak pakai sinovac lagi udah ganti ke astrazeneca, beredar lagi itu berita hoax yang bilang astrazeneca ini berbahaya bisa bikin struk mendadak, bisa bikin efek samping yang berat, memang astrazeneca ini bisa membuat efek samping seperti demam ya pegel-pegel, tapi insya allah reaksinya tidak terlalu berat”. Ujar Monika
Dalam kesempatan yang sama Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna H. Imam Su’udi, AMK Menyampaikan bahwa “kegiatan vaksinasi di Natuna Alhamdulillah sudah berjalan dengan lancar Bupati Natuna yang sudah mensosialisasikan pertama kali setelah beliau dilantik kemudian ditindak lanjuti dengan berkeliling ke pulau-pulau sehingga cakupan imunisasi dapat meningkat, masyarakat yang takut atau kurang paham kurang jelas bisa bertanya langsung ke Puskesmas atau pribadi, tidak mesti harus ke rumah sakit atau pribadi atau kenalan silakan berkonsultasi singkat dan jelas, supaya masyarakat mau melaksanakan imunisasi”. Ujar Imam
Selanjutnya Imam menambahkan “ada beberapa yang memang mengalami demam karena reaksi dari vaksin tersebut, tetapi bisa di cegah dengan cara sarapan pagi dulu, dengan minum susu atau air putih, setelah itu selesai vaksin minum vitamin agar badan kita tidak lemah ini berguna menjaga kekebalan tubuh kita”. Jelasnya
Pada Kesempatan tersebut Hadir Kasi Prokes dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Erni Yusnita, SKM menyampaikan bahwa “Pemerintah selalu mengkampanyekan gerakan 5M dan 3T ini, yang di maksud 5M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan terakhir itu membatasi mobilitas dan interaksi”. Ujar Yusnita
Selanjutnya Yusnita menambahkan “selanjutnya 3T terdiri dari tiga kata yakni pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing) dan perawatan (treatment), pemeriksaan dini menjadi penting agar bisa mendapatkan perawatan dengan cepat, tak hanya itu, dengan mengetahui lebih cepat, kita bisa menghindari potensi penularan ke orang lain”.
“Pelacakan dilakukan pada kontak-kontak terdekat pasien positif COVID-19, setelah diidentifikasi oleh petugas kesehatan, kontak erat pasien harus melakukan isolasi atau mendapatkan perawatan lebih lanjut. “Seandainya ketika dilacak si kontak erat menunjukkan gejala, maka perlu dilakukan tes, kembali ke praktik pertama (testing), kemudian, perawatan akan dilakukan apabila seseorang positif COVID-19, jika ditemukan tidak ada gejala, maka orang tersebut harus melakukan isolasi”. Jelasnya
Diakhir Dialog Dr.Monika berpesan kepada masyarakat tetap terapkan 5M dan 3T, kemudian ayo kita melakukan vaksin, karena ini salah satu ikhtiar kita dimasa sulit, ini ikhtiar kita untuk mengurangi angka kematian karena covid-19, karena mau bagaimana pun kita menyangkal itu adalah real nyata, kemudian masyarakat Natuna khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya carilah informasi yang benar-benar berkompeten untuk memberikan informasi. Jangan semua informasi ditelan mentah-mentah dicerna kalau perlu ditanya kebenarannya lewat tenaga medis atau petugas kesehatan agar tidak ada timbul salah kaprah masyarakat mengenai vaksin ini.
(Diskominfo/Sadria)
