(wartaKominfo) – Pemerintah Kabupaten Natuna melalui Badan Pengelola Geopark Nasional (BPGN) Natuna bersama Tim Evaluator Geopark Nasional melaksanakan peninjauan langsung ke sejumlah lokasi geosite unggulan di Kabupaten Natuna pada Rabu, 23 Juli 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian proses evaluasi dalam upaya mendorong Geopark Natuna menuju pengakuan sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp).
Kunjungan lapangan ini dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna, Boy Wijanarko, selaku Ketua II BPGN Natuna bersama pengurus lainnya. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen nyata pemerintah daerah sesuai Instruksi Bupati dalam memperkuat tata kelola geopark yang berkelanjutan dan berbasis potensi lokal.
“Kegiatan ini penting untuk memperlihatkan keunggulan potensi geologi, budaya, dan hayati yang dimiliki Natuna,” jelas Boy.
Peninjauan dimulai dari Geosite Batu Kasah, di mana rombongan disambut oleh aparat desa setempat dan Ketua Geosite Batu Kasah. Dalam paparannya, Ketua Geosite menjelaskan tentang karakteristik geologi unik berupa batuan granit raksasa yang telah berusia jutaan tahun serta peran masyarakat dalam menjaga kelestarian kawasan yang kini juga menjadi destinasi wisata edukatif.
Selanjutnya, kunjungan berlanjut ke Geosite Pulau Akar, sebuah lokasi yang kaya akan nilai ekosistem pesisir dan cerita rakyat setempat. Kepala Desa bersama pengelola geosite setempat turut menyampaikan sejarah kawasan ini, termasuk potensi ekologis dan budaya yang saling berkaitan erat, serta tantangan konservasi yang tengah dihadapi.
Hari pertama penilaian ditutup dengan kunjungan ke Umah Kekah dan Hutan Mangrove di Desa Mekar Jaya. Di lokasi ini, pendiri dari Umah Kekah menjelaskan tentang habitat satwa endemik kekah Natuna. Selain itu, kawasan hutan mangrove juga menjadi fokus perhatian karena fungsinya sebagai penyangga ekosistem pesisir sekaligus tempat hidup berbagai spesies burung dan biota laut.
Pemerintah Kabupaten Natuna berharap kunjungan ini tidak hanya menjadi bagian dari proses penilaian, tetapi juga menjadi sarana refleksi dan pemicu semangat untuk terus memperkuat posisi Geopark Natuna, baik di tingkat nasional maupun dalam mewujudkan cita-cita sebagai bagian dari jejaring global UNESCO Global Geopark.
Diskominfo/Dani