PEMKAB NATUNA Website Resmi Pemkab Natuna, Provinsi Kepulauan Riau
(WartaKominfo) – Kamis (30/11), Indonesia akan memasuki tahun politik pada tahun 2024 dan akan dilakukan kampanye serentak, tidak terkecuali Kabupaten Natuna.
Agar tercapainya masa kampanye yang aman dan damai, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Natuna menghelat Apel Siaga Pengawasan Tahapan Kampanye Pemilu Serentak tahun 2024 yang dihadiri oleh Bupati Natuna, Wan Siswandi di Pantai Piwang, Ranai, Kabupaten Natuna.
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Siswandi, S.Sos dalam amanatnya mengatakan kepada setiap pengawas pemilu dari kecamatan dan desa di Kabupaten Natuna untuk menjaga nilai nilai integritas, menjaga netralitas penyelenggara selama dalam tahapan kampanye ini.
“Harapan saya memang Masa kampanye ini bukan hanya ajang tahapan merebut kekuasaan dan memperoleh kekuasan saja tapi jadi lah tahapan ini sebagai tahapan menciptakan persepsi masyarakat terhadap sistem demokrasi yg lebih baik” ucapnya.
Masa kampanye merupakan ruang demokrasi yang memiliki warna-warni program kinerja yang baik, dimana ini merupakan momen bagi partai politik beserta calon-calonnya ‘unjuk gigi’ menyampaikan visi, misi, dan program kerja kepada masyarakat umum.
Bawaslu sebagai lembaga pengawas pemilu memandang masa kampanye sebagai ujian nyata bagi kualitas demokrasi Indonesia. Dimana mereka harus bersama-sama memastikan bahwa kompetisi politik berlangsung dengan adil, jujur, dan tanpa rekayasa.
Sahabat Bawaslu harus melakukan pengawasan secara intens, maka mereka mengajak seluruh pihak untuk menaati aturan tersebut demi menjaga integritas proses demokrasi karena penting bagi kita untuk menjaga sikap sportifitas dan menghindari segala bentuk.
“Penting bagi kita untuk menjaga sikap sportifitas dan menghindari segala bentuk politik identitas yang dapat merusak kerukunan sosial. Kampanye adalah panggung bagi ide dan gagasan, bukan wadah untuk konflik yang merugikan. Marilah kita membangun wacana yang sehat, menekankan pada substansi permasalahan yang dihadapi masyarakat, dan menciptakan ruang bagi diskusi yang konstruktif.” Ujar Siswandi sebagai Ketua Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Natuna.
Bawaslu juga mengingatkan bahwa setiap pihak harus menjauhi praktek polita uang, intimidasi, dan penyebaran berita palsu yang dapat merusak proses demokrasi.
Sahabat bawaslu akan melakukan pengawasan semaksimal mungkin, dan pelanggaran-pelanggaran tersebut akan dihadapi dengan sanksi sesua ketentuan hukum yang berlaku.
“Sebagai penutup, mari kita jaga persatuan dan kesatuan, menjunjung ting nilla nilai demokrasi, dan melibatkan diri secara aktif dalam perjalanan menuju pemilihan yang bermartabat. Bersama, kita membangun masa depan demokrasi yang lebih kuat dan berdaya.” Tutup Siswandi.
Diskominfo/Ira
