Home / Natuna News / Lewat “Tiara Mayang” Masyarakat Nyalakan Kembali Budaya Yang Redup

Lewat “Tiara Mayang” Masyarakat Nyalakan Kembali Budaya Yang Redup

(WartaKominfo) – Kuning–kemerahan mewarnai suasana malam di Halaman Kantor Lurah Ranai Darat, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna dalam acara Pagelaran Seni dan Budaya yang dipelopori oleh Sanggar Tiara Mayang. Sabtu, (09/02/2019) malam.

Acara tersebut berlangsung sangat khidmat dengan konsep tamu undangan yang duduk lesehan bersama menggunakan tikar di Halaman Kantor Lurah tersebut. Alternatif penerangan berupa “lampu pelite” seakan menambah hangatnya suasana kekeluargaan pada malam tersebut.

Pada malam tersebut, ditampilkan beberapa kesenian khas melayu Natuna yakni, pada pembukaannya ditampilkan arak-arakan musik kompang, tepung tawar, tari persembahan,  hadrah, ayam sudur, dan jepin.

Beberapa kesenian tersebut yang mulai  redup dikalangan masyarakat Natuna khususnya generasi muda, seakan hidup kembali dijiwa masyarakat Natuna lewat penampilan yang dipersembahkan oleh Sanggar Tiara Mayang.

Selanjutnya ada juga penampilan drama musikal, tari melayu kreasi tentang ibu,nyanyian lagu Baktimu Dinanti, nyanyian  lagu Legenda Sindu, tari piring, dan nyanyian lagu serta puisi dengan bahasa melayu sebagai penutup.

Penggiat sekaligus pengelola Sanggar Tiara Mayang Adinda mengatakan, tajuk atau yang menjadi motivasi nya untuk mengadakan sebuah pagelaran ini adalah dirinya melihat bakat dan semangat anak didiknya yang sangat ingin tampil .

“Saya ingin menjadikan acara ini sebagai sarana untuk anak-anak dapat menampilkan apa yang mereka mau. Melihat bakat dan semangat mereka yang luar biasa” , kata Adinda.

Meskipun berniat untuk menyalakan kembali budaya melayu khususnya melayu khas Natuna yang kian redup, dalam pagelaran tersebut tidak seutuhnya kesenian khas Natuna yang ditampilkan, melainkan ada juga tarian nasional seperti tari saman dan tari piring.  Menurut Adinda, didiknya juga ingin Sanggar Tiara Mayang mampu melahirkan tidak hanya penari, melainkan orang-orang yang mampu berkreasi dalam berbagai seni tanpa melupakan tradisi dan budaya sendiri.

“Tidak seutuhnya kesenian melayu. Karna saya mau mengajarkan anak-anak berkreasi dalam seni, tanpa melupakan tradisi budaya sendiri. Makanya konsep acaranya kita buat dalam bentuk pertunjukan yang begini, menggunakan baju melayu, duduk ditikar, menggunakan lampu pelite, makan bubur pedas, dan menyuguhkan drama yang menggunakan bahasa melayu” , tutur Adinda.

Menurut Lurah Ranai Darat M.Basri,  Sanggar Tiara Mayang lahir 10 November  2017 lalu dari hasil musyawarah Karang Taruna Ranai Darat yang diketuai oleh Syamsul Bahar.

“Sanggar tiara mayang ini adalah suatu sanggar budaya yang dibentuk oleh karang taruna” , kata Lurah Ranai Darat M.Basri.

Sejak awal berdiri, inilah kali pertamanya Sanggar Tiara Mayang menggelar pertunjukan Seni dan Budaya. Hal ini diapresiasi oleh Camat Bunguran Timur yang turut hadir pada acara tersebut.

“Ini adalah pertunjukan yang menakjubkan. Seperti tadi , ada penampilan ayam sudur dan juga hadrah. Ini merupakan kesenian-kesenian yang sudah lama tidak dilihat. Mari kita hidupkan kembali budaya ini dengan kegiatan seperti ini.  Saya harap sanggar ini terus berkembang” , tutur Wan Suhardi.

(Diskominfo/Fera)

x

Check Also

Bupati Natuna Serahkan Bantuan Hibah Mobil Tangki Air Kepada PDAM Natuna

(wartaKominfo) – Bupati Natuna, Wan Siswandi didampingi oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum ...