Home / Opini / Masyarakat Syar’i menuju Pengembangan Wisata Syariah

Masyarakat Syar’i menuju Pengembangan Wisata Syariah

Selasa (01/11) siang, Kepala Dinas Pariwisata, H. Hardinansyah, SE. M.Si menerima kunjungan mahasiswa STAI Natuna yang magang Diskominfo di ruang kerjanya, Kantor Dinas Pariwisata, Kompleks Natuna Gerbang Utaraku, Ranai.

Kunjungan mereka kali ini dilakukan dengan maksud menggali informasi lebih dalam mengenai pengembangan pariwisata syariah di Natuna.

Hardinansyah menyatakan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna yang dalam hal ini Dinas Pariwisata sebetulnya menyambut baik untuk pengembangan pariwisata syariah ini. Selain karena Natuna adalah daerah Melayu yang identik dengan Islam, pasar untuk pariwisata syariah ini juga sudah terbuka. Potensi wisata syariah bisa dijual ke Malaysia, Brunei, dan Singapura terutama dibidang kebudayaan karena beberapa adat-istiadat budaya Melayu tak mereka temukan lagi di negeri mereka.

Pariwisata syariah ini juga sebenarnya sejalan (in-line) dengan visi bupati dan wakil bupati Natuna terpilih, hanya saja masih perlu pengemasan yang baik. “Sarana dan prasarana yang kita punya sekarang harus dimanfaatkan secara optimal demi terwujudnya pariwisata syariah ini.” tambahnya.

Namun, sebelum aspek religi dijadikan daya tarik wisata, kita sebagai masyarakat Natuna harus menjalankan syariah Islam secara utuh. Menghentikan aktifitas ketika adzan dan bergegas ke masjid, serta menutup aurat dengan sempurna, khususnya kaum akhwat. Jika memang wisata syariah tujuan kita, maka Natuna harus berbenah agar mampu seperti di Madinah dan Mekkah.

Walaupun saat ini pariwisata syariah belum dipaket-paketkan  secara khusus, namun Hardinansyah mengungkapkan bahwa pihaknya siap kapanpun travel agent dan restaurant siap untuk bekerja sama. Namun, saat ini, kesiapan paket-paket wisata syariah bukan satu-satunya tantangan yang harus dihadapi. Masalah terberat pengembangan wisata di Natuna ini adalah akses dari dan ke Natuna. Biaya penerbangan terbilang cukup mahal jika dibandingkan tempat-tempat wisata yang lain. Karena faktor inilah, jumlah kunjungan wisatawan di Natuna tak terlalu ramai padahal untuk promosi pariwisata, Natuna berada di urutan 3 se-Kepulauan Riau setelah Batam dan Bintan.

Penulis:

  • Joni Iskandar
  • Leony Oktaviani Wulandari
  • Maysara
  • Melisya Yunita Pratiwi
x

Check Also

Degredasi Kepercayaan Vs Kompetensi Pejabat Publik

Oleh : AJ SUHARDI Disadari atau tidak, kepercayaan masyarakat (public confidece) kepada ...