Home / Natuna News / Dibalik Mati Suri PSSI Natuna

Dibalik Mati Suri PSSI Natuna

(WartaKominfo) – Asosiasi Kabupaten Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (Askab PSSI) Natuna belakangan ini tidak lagi menunjukkan aktivitasnya sejak menggelar turnamen sepakbola pada pertengahan bulan Desember 2017 lalu yang diikuti oleh 27 club.

Berbagai tanggapan muncul dibalik diamnya aktivitas Askab PSSI Natuna tersebut yang menyatakan PSSI Natuna Mati Suri.

Hal itu dibantah oleh Ketua Askab PSSI Natuna Alan Reza yang menyatakan bahwa statement PSSI Natuna Mati Suri itu tidak benar. Ia mengatakan saat ini PSSI Natuna sedang fokus pada kegiatan di Porprov yang akan diselenggarakan pada tanggal 28 Oktober 2018 di Tanjungpinang.

“Untuk tahun 2018 ini, PSSI memang sedikit mengurangi event-event kompetisi sepakbola. Karena memang kami fokus ke pembinaan Tim PS Natuna dalam rangka mengikuti Porprov nanti”, terang Alan dalam acara KOPI PAGI edisi Rabu, (25/07/2018).

Alan juga mengatakan PSSI Natuna rencana akan menyelenggarakan kompetisi sepakbola usia 14 dan 16 tahun pada bulan Desember 2018. Kompetisi tersebut bertujuan untuk membentuk karakter pemain yang berbakat pada bibit muda persepakbolaan Natuna.

Pada kesempatan yang sama, pelatih PSSI Natuna juga Mengatakan bahwa kegiatan Porprov itu merupakan ajangnya KONI. Namun demikian, pihak KONI belum mengkonfirmasi kepada  Askab PSSI Natuna khususnya untuk cabang sepakbola. Untuk itu, Askab PSSI Natuna telah mengambil kebijakan untuk mengadakan latihan terlebih dahulu tanpa adanya konfirmasi dari pihak KONI.

“Kita tunggu-tunggu sampai saat ini belum ada yang dibuat KONI untuk Askab ini khususnya sepakbola. Kami belum pernah dapatkan bantuan apapun untuk pembinaan. Ini Askab PSSI sendiri yang mengambil kebijakan. Saya selaku pelatih sangat antusias dengan cara dan sikap PSSI”, ujar Hudaidi.

“ Hal ini juga perlu digarisbawahi, tolong diperhatikan juga. Jangan hanya kita mau hasilnya, tetapi pembinaannya juga harus kita tanggapi dengan serius. Tanpa ada pembinaan yang layak, tak mungkin harapan akan tercapai”, lanjut Hudaidi.

Berkenaan dengan hal itu, disinggung oleh salah satu warga masyarakat Natuna yang mengatakan bahwa Pemerintah Harus ikut berperan dalam membangun sepakbola Natuna terutama pada pembinaan sehingga beban dan tanggungjawab tidak hanya pada Askab PSSI.

“Pemerintah harus memberikan dana pembinaan. Dana pembinaan yang pas untuk atlit dan pelatih. Kuncinya semua itu dana. Jadi kegiatan apapun namanya kalau dana tidak ada itu bagaikan mimpi di siang hari. Saya berharap kedepannya harus fokus, harus dianggarkan”, ujar Herman masyarakat Natuna yang ikut gabung di acara KOPI PAGI tersebut.

Terkait dengan hal itu, Alan menjelaskan bahwa saat ini dengan berdiri sendirinya Askab PSSI Natuna sudah cukup banyak sponsor-sponsor yang membantu dengan tujuan yang sama ingin memajukan sepakbola Natuna. Pada prinsipnya, Askab PSSI Natuna sangat ingin diperbantukan oleh Pemerintah Daerah melalui KONI untuk pembinaan itu sendiri.

“ Kami juga sudah berupaya untuk bekerjasama dengan KONI dan Disdikpora. Saya yakin Pemerintah bukan tidak mau, tetapi belum”, ujar Alan.

Selanjutnya, Sekjen PSSI Natuna Dede menambahkan, tidak hanya Anggaran tetapi juga harus ada niat. Selama ini setiap ingin melaksanakan sebuah kegiatan, PSSI harus keliling mencari sponsorship khususnya untuk masalah anggaran.

“Mudah-mudahan kedepannya tidak hanya sponsorship, tetapi Pemerintah Daerah juga harus memperhatikan sepakbola dan olahraga lainnya. Karena olahraga merupakan sarana baik untuk perkembangan karakter mental bagi pemuda, remaja atau usia dini. Harapan kita juga semoga Pemerintah Natuna lebih memperhatikan bidang olahraga Natuna”, pungkas Dede.

(Diskominfo/Mardi)

x

Check Also

Wagub Kepri Resmi Buka MTQ Tingkat Kabupaten Natuna Ke XI

(wartaKominfo) – Bertempat di halaman Masjid Agung Natuna sekaligus Islamic Center, Wakil ...