(wartaKominfo) – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Natuna menggelar forum seminar tentang Urgensi Tokoh Lintas Agama Dalam Percepatan Penurunan Stunting yang dilaksanakan di Gedung Pertemuan Kecamatan Bunguran Tengah, pada Kamis (21/11/2024) pagi.
Dalam forum seminar tersebut diisi oleh dua pemateri yaitu Hj. Rif’ah, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kemenag Natuna dan juga Ketua Sekretariat Pelaksana TPPS Kabupaten Natuna, Sri Riawati.
Dalam sambutannya, Hj. Rif’ah selaku Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kemenag Natuna mengungkapkan bahwa stunting merupakan masalah serius yang harus dihadapi bersama karena stunting sendiri muncul dengan beragam faktor penyebab yang saling berkaitan.
Oleh karena itu perlu penanganan yang lebih holistik dan terintegrasi oleh pemangku kepentingan dengan melibatkan masyarakat luas termasuk peran tokoh agama peran tokoh agama sangat penting dalam pencegahan stunting karena mereka memiliki pengaruh besar dalam masyarakat.
“Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis yang terjadi dalam jangka waktu lama pencegahan stunting membutuhkan upaya sektoral peran aktif tokoh agama dalam mempromosikan kesehatan dan pola hidup sehat,” ungkapnya
Lebih lanjut, menurutnya peran tokoh agama dalam kesehatan sangat penting, Tokoh agama dapat menyampaikan pesan tentang pentingnya kesehatan dalam khotbah ceramah dan kegiatan keagamaan lainnya. Kemudian, tokoh agama dapat menjadi teladan bagi masyarakat dengan mengajarkan hal yang sama pada keluarga dan jamaah. Terakhir, tokoh agama dapat mendorong masyarakat untuk aktif terlibat dalam pencegahan stunting seperti program imunisasi, penyuluhan gizi, dan kegiatan posyandu.
“Jadi dapat kita simpulkan bahwa tokoh-tokoh agama dan masyarakat berperan sangat penting dalam pencegahan stunting karena mereka memiliki pengaruh yang sangat besar dalam berkehidupan bermasyarakat,” jelasnya
Kemudian Camat Bunguran Tengah, Suhandrik menjelaskan bahwa Kecamatan Bunguran Tengah untuk tahun 2024 sudah mengalami penurunan stunting dari tahun 2023 .
“Tentunya dengan dipilihnya Kecamatan Bunguran Tengah sebagai fokus seminar ini dapat membuat tokoh agama menjadi lebih peduli lagi terhadap kesehatan masyarakat terutama stunting,” ujarnya
Terakhir dirinya berharap Kecamatan Bunguran Tengah dapat terus menekan angka penurunan stunting menjadi lebih rendah lagi sehingga Kecamatan Bunguran Tengah dapat segera bebas stunting.
“Kecamatan Bunguran Tengah memiliki Program Inovasi Kecamatan, yaitu gerakan masyarakat semangat ke Posyandu. Jadi kami melibatkan Desa, RT, RW untuk mengontrol masyarakat untuk hadir ke Posyandu setempat. Semoga pada tahun selanjutnya angka stunting dapat terus menurun,” tutupnya
Pada forum seminar tersebut dihadiri juga oleh pejabat struktural dan koordinator Tim Percepatan Penurunan Stunting seperti Diskominfo, DPMD, BP3D, DP3AP2KB, Dinsos, dan Dinkes serta pejabat struktur kecamatan dan desa yang ada di Kecamatan Bunguran Tengah.
Diskominfo/QThariq