Home / Natuna News / Konsep Pengembangan Daerah Menitik Beratkan Sektor Maritim Dan Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Pesisir

Konsep Pengembangan Daerah Menitik Beratkan Sektor Maritim Dan Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Pesisir

NATUNA – Dampak Pengembangan Sektor Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Natuna kini telah mulai dirasakan oleh masyarakat sebagaimana telah dilihat dari hasil keja keras dari Kementerian Kelautan dan Perikanan seperti pembersihan ilegal fishing oleh nelayan luar, pembangunan pelabuhan perikanan yang dilengkapi dengan ruangan pendingin untuk mengawetkan ikan beserta tempat pelelangan ikan.

Hal tersebut juga dikemukakan Bupati Natuna Drs. H. Abdul Hamid Rizal., M.Si dalam sambutannya pada Kunjungan Kerja Menteri Kelautan dan Perikanan di Pelabuhan Perikanan Selat Lampa, Senin (07/08).

“Pengembangan sektor prikanan yang diterapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Natuna tidak terlepas dari Kemampuan masyarakat setempat yang harus didukung dengan sarana prasana secara optimal seperti pelabuhan perikanan, tempat pelelangan ikan dan ketersediaan ruangan pendingin untuk menjaga keawetan ikan hasil tangkapan para nelayan, masyaraktpun sudah mulai merasakan hasilnya saat ini”, ungkap Hamid Rizal.

Menurut Hamid, untuk mewujudkan fungsi kawasan dalam meningkatkan perekonomian dan taraf hidup masyarakat khususnya nelayan pesisir dipandang perlu untuk merumuskan suatu konsep pengembangan daerah dengan menitik beratkan pada sektor maritim dan pemberdayaan masyarakat nelayan pesisir.

Program kerja yang dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan hingga saat ini telah dirasakan berdampak positif oleh masyarakat Natuna, dulunya para nelayan Natuna kesulitan untuk mendapatkan ikan di laut dikarenakan pencurian ikan oleh nelayan asing yang merajalela di Laut Natuna. Namun kini keberadaan nelayan asing yang dulunya puluhan bahkan ratusan mencari ikan di laut Natuna sudah jarang ditemui ditambah lagi dengan fasilitas-fasilitas yang telah dibangun untuk masyarakat Natuna tentunya memberikan kemudahan bagi masyarakat khususnya para nelayan yang menggatungkan hidupnya di laut.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menerangkan, bahwa fasilitas yang telah dibuat dikarenakan pihaknya merasa telah dapat menyelesaikan masalah pencuri ikan, menurut Susi jika kapal-kapal asing masih puluhan bahkan ratusan berkeliaran di laut Natuna maka akan percuma bila dibuat berbagai fasilitas tersebut, karena nelayan Natuna pasti masih sulit untuk mendapatkan ikan.

“Jika pencuri ikannya tidak diberantas, maka ikannyapun akan sulit didapatkan meskipun semua fasilitas-fasilitas telah dibangun maka akan percuma, dan itu berkat kerja sama kita”, ungkap Susi.

Susi juga mengatakan, Jepang akan memberikan hibah untuk Indonesia berupa Satu Costel Radar, satu Integrited Viseries Port, Cold Storage, Pasar Ikan dan Universitas Community yang akan ditandatangani pada peringatan ke- 60 hubungan Jepang dengan Indonesia.

“Rencananya Jepang akan membangun di enam titik, salah satunya saya minta di Natuna, dan itu adalah hibah bukan investasi”, lanjut Susi.

(diskominfo/sumardi)

x

Check Also

Wakil Bupati Rodhial Sidak Kantor OPD Natuna di Hari Pertama Kerja

(wartaKominfo) – Wakil Bupati Natuna, Rodhial Huda didampingi Sekretaris Daerah, para Asisten, ...