(wartaKominfo) – Dalam rangka meningkatkan pelayanan program Keluarga Berencana (KB), Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Natuna menggelar Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KB disejalankan dengan Seminar KB Pasca Persalinan pada Jum’at (13/9/2024).
Bertempat di Gedung Wanita Natuna, kegiatan ini juga bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia, yang dihadiri langsung oleh Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) BKKBN, Dr. Drs. Wahidin, M. Kes didampingi perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Riau, Rohina, M. Si bersama Wakil Bupati Natuna, Rodhial Huda.
Secara khusus kegiatan ini digelar guna mendekatkan akses pelayanan KB di wilayah khusus, dalam hal ini di daerah perbatasan yang menjadi salah satu pulau terluar di Indonesia, pulau Natuna.
Selain itu, kegiatan dilakukan dalam rangka menurunkan angka kelahiran Total Fertility Rate (TFR) serta meningkatkan angka prevalensi pemakaian alat kontrasepsi modern khususnya pada Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di daerah khusus Kabupaten Natuna.
Dalam kesempatan tersebut, Wahidin menyampaikan bahwa program KB akan berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang, dengan mengatur jarak kelahiran, jarak kehamilan, dan menghindari kehamilan yang tidak diinginkan.
“Kontrasepsi merupakan pilar dari program KB, ini merupakan upaya dari kita untuk mengatur jarak kelahiran, jarak kehamilan, dan menghindari kehamilan yang tidak diinginkan demi kesejahteraan masyarakat tentunya,” paparnya.
Adapun berbagai macam kontrasepsi yang dikeluarkan BKKBN yang dapat menjadi pilihan masyarakat dalam menjalankan program KB, mulai dari pil, suntikan, implan serta IUD (Intra Uterine Device) atau bisa juga disebut sebagai KB spiral.
Sebanyak 150 wanita mengikuti kegiatan tersebut yang terdiri dari unsur GOW seperti PKK, Persit serta Bhayangkari dan lebih dari 20 orang menjadi akseptor KB.
Selanjutnya, Wahidin menyampaikan BKKBN juga berupaya dalam pencegahan dan penurunan stunting, yaitu melalui pendekatan yang dimulai dari hulu yaitu lebih kepada edukasi untuk calon pengantin.
“Program terbaru BKKBN ini adalah terkait dengan stunting yang tentunya penting dan juga harus kita lakukan. Mudahan di Natuna semua catin dapat melakukan skrining melalui pengisian aplikasi elsimil, dan melakukan pendampingan sebelum melakukan pernikahan, jadi yang kita harapkan nantinya baik untuk calon wanita maupun pria menjadi calon pengantin yang sehat, itulah prioritas kami dalam penanganan stunting,” jelas Wahidin.
Sebelumnya, dalam arahan Wakil Bupati Natuna juga menyampaikan bahwa Keluarga Berencana atau yang kerap disingkat menjadi KB adalah program yang tertata dan terencana berskala nasional untuk menekan angka kelahiran dan mengendalikan pertambahan penduduk.
“Membina keluarga tentunya harus tertata dan terencana, kami dari pemerintah juga melalui program KB yang dijalankan BKKBN melakukan usaha untuk mengatur hal tersebut,” jelasnya.
Kemudian, kegiatan juga dirangkaikan dengan seminar pelayanan KB pasca persalinan. Ruang lingkup pembahasan pada seminar tersebut yaitu mengenai kebijakan dan strategi Keluarga Berencana (KB) dalam Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) khususnya bagi wilayah Kabupaten Natuna yang langsung di pimpin oleh Kepala Dinas P3AP2KB, Sri Riawati.
Melalui seminar tersebut Pemkab Natuna berharap dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat Kabupaten Natuna dalam menjalankan program Keluarga Berencana.
Diskominfo/Nia