(wartaKominfo) – Saat ini, terdapat 34 juta tenaga kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif terdampak pandemi COVID-19. Banyak di antara pelaku usaha dan industri kreatif yang gulung tikar serta tidak sedikit yang terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Setahun belakangan, pemerintah telah menerapkan kebijakan berupa program stimulus untuk mendukung pemulihan sektor pariwisata yang terdampak pandemi COVID-19, di antaranya dana hibah, subsidi bunga, restrukturisasi kredit, dan kredit usaha rakyat (KUR) pariwisata.
Penerapan adaptasi kebiasaan baru jelas mengubah perilaku turis saat berwisata. Begitu juga dengan trend destinasi wisata Indonesia. Seiring dengan pelonggaran PPKM di berbagai daerah, perlahan industri hospitality dan tourism mulai berdenyut kembali. Menanggapi hal tersebut Gubernur Kepulauan Riau, Anshar Ahmad menyampaikan akan menyurati Presiden terkait pembukaan pintu untuk wisatawan manca Negara.
“Untuk Saat ini kondisi covid 19 di Kepulauan Riau semakin melandai, ini tentu kabar baik bagi kita. Jika kondisi covid 19 terus menurun semakin besar peluang masyarakat untuk kembali melanjutkan aktivitas normal diberbagai sektor yang sebelumnya terdampak akibat covid 19. Setelah pemberlakuan PPKM level 3 yang akan diterapkan pada libur Nataru kita akan langsung surati pemerintah pusat untuk mempertimbangkan pembukaan pintu bagi wisatawan manca Negara” ujar Ansar Ahmad.
Gubernur Ansar juga menjelaskan bahwa pembukaan wisatawan mancanegara harus di ikuti dengan kesiapan daerah yang harus menerapkan adaptasi kebiasaan wisata baru. Mulai dari terpenuhinya target vaksinasi, pengawasan serta penerapan protokol yang ketat di setiap tempat kunjungan wisata.
“Sebelum kita menyurati bapak presiden kita harus mempersiapkan dulu daerah kita siap untuk menerima wisawatan manca Negara. Dimana penduduk yang padat wisata kita pastikan capaian targetnya diatas rata rata, karena salah satu syarat untuk membuka pintu bagi wisatawan adalah masyarakatnya harus siap terlebih dahulu, kedua bagaimana kita menciptakan standar bagi temapt wisata sehingga orang yang datang merasa aman, terakhir terkait travel buble ini adalah proses yang paling penting dan harus diawasi untuk menghindari terciptanya cluster baru penyebaran covid 19” tambah Ansar Ahmad.
Selain sebagai perluasan pintu masuk bagi wisatawan asing ini juga menjadi langkah untuk kembali membangkitkan roda prekonomian masyakarat Kepulauan Riau melalui sektor Pariwisata.
“Kita tahu dalam beberapa tahun terakhir ini seluruh jalur masuk nasional ditutup dan wisatawan asing hanya dapat masuk dari Jakarta. Jadi langkah ini kita ambil untuk kembali mengaktifkan kembali fungsi pelabuhan internasional yang dapat menjadi akses masuk khususnya wisatawan Singapore dan Malaysia. Saya dengan kerjasama dan partisipasi masyarakat kita dapat membangkitkan kembali perputaran roda ekonomi melalui sektor pariwisata” ujar Ansar Ahmad
Pemerintah Kepri berharap tidak ada cluster baru setelah libur Nataru, sehingga rencana pembukaan pintu wisatawan internasional dapat segera direalisasikan sehingga aktivitas ekonomi masyarakat dapat kembali bergerak.
Diskominfo/Patli