Home / Natuna News / Debit Sumber Air Menurun, Masyarakat Natuna Alami Krisis Air Bersih

Debit Sumber Air Menurun, Masyarakat Natuna Alami Krisis Air Bersih

(WartaKominfo) – Menghadapi musim kemarau, permasalahan krisis air bersih kerap terjadi dan menjadi persoalan yang sangat serius dihadapi oleh masyarakat Kabupaten Natuna terutama bagi masyarakat di wilayah Kecamatan Bunguran Timur. Permasalahan ini disebabkan jumlah debit air tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang semakin bertambah, sehingga krisis air bersih sangat rentan terjadi apalagi memasuki musim kemarau.

Hal itu disampaikan oleh Kabid Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Natuna Herman melalui dialog interaktif KOPI PAGI, Jum’at (16/07).

“Memang penduduk kita di Kabupaten Natuna saat ini hampir 80.000 jiwa, khususnya dibunguran timur saja hampir 28.000 jiwa, dengan kondisi debit air saat ini yang semakin berkurang dan jumlah penduduk yang semakin meningkat tiap tahunnya, maka timbullah krisis air bersih.” Ujar Herman.

Ia juga mengatakan bahwa, bersama Kementerian PUPR pemerintah Kabupaten Natuna melalui Dinas PU saat ini sedang melakukan upaya untuk Natuna dituntaskan krisis air baku ini. Khususnya di Kecamatan Bunguran timur direncanakan 2020-2021 akan dibangun embung di daerah Sebayar untuk memaksimalkan penyuplaian air di wilayah Kecamatan Bunguran Timur dan sekitarnya untuk kedepannya.

Selain solusi sumber air baku yang harus disediakan, hal lain yang juga harus diperhatikan adalah jaringan yang ada. Untuk jaringan yang ada harus dilakukan peremajaan sehingga dapat mengurangi persentase kebocoran.

“Selain kita bicara kuantitas kita juga harus bicarakan kualitas. Artinya jika sudah tersedianya sumber air baku yang salah satu solusinya embung ini, kita juga harus perhatikan dari sisi jaringannya. Perlu kita ketahui, jaringan pipa yang ada saat ini sudah terlalu lama, artinya jaringan pipa yang telah dibangun sudah waktunya untuk dilakukan peremajaan sehingga saat ini terjadi kebocoran sampai 30%” jelas Kabid Permukiman Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Natuna Suratmojo juga dalam acara KOPI PAGI tersebut.

Selain itu, Direktur Utama PDAM Tirta Nusa Natuna Hendro Riswono juga menjelaskan bahwa, jumlah debit air mulai menyusut sudah terasa sejak tahun 2010 dengan sumber mata air yang ada di Gunung Ranai dan Bukit Berangin. Ia mengatakan bahwa harapan kedepannya untuk mengatasi masalah krisis air ini memang hanya dengan adanya embung tersebut, karena memang jumlah debit air yang ada saat ini semakin hari semakin mengecil.

Untuk saat ini, dalam memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat, pihak PDAM melakukan sistem buka tutup atau bergilir yang mungkin juga masih terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaannya. Harapan PDAM kedepannya sambil berjalan, meskipun melalui sistem bergilir, pelayanan air bersih ini untuk masyarakat tetap dapat terpenuhi dengan lebih baik. (Diskominfo/Mardi)

x

Check Also

Safari Ramadhan ke Kecamatan Bunguran Timur, Sekda Natuna Sambangi Masjid Al-Jamaah Air Lakon

(wartaKominfo) – Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna di Malam Ramadhan ke 15 kembali ...