Kabupaten Natuna merupakan salah satu wilayah perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang memiliki tingkat ancaman pelanggaran perbatasan cukup tinggi. Hal ini ditandai dengan seringnya terjadi Illegal Fishing oleh nelayan asing yang mencuri potensi perikanan, serta berbagai pelanggaran lainnya. Untuk itu, pengamanan perbatasan merupakan keniscayaan bagi pengamanan batas negara sekaligus untuk mendukung jalannya pembangunan daerah.
Hal ini disampaikan Wakil Bupati Natuna, Dra. Hj. Ngesti Yuni Suprapti,MA dalam sambutannya pada acara Pemaparan Hasil Penelitian Kuliah Kerja Dalam Negeri Pasis Dikreg Seskoal Angkatan – 55 di Kabupaten Natuna, Selasa (23/5) malam di Gedung Sri Serindit Ranai.
Pada kesempatan tersebut ia menyampaikan ucapan terima kasih karena Kabupaten Natuna telah menjadi salah satu wilayah kajian dan penelitian terutama terkait ancaman perbatasan negara. Hal ini menjadi penting mengingat saat ini Daerah sedang menyambut penyelenggaraan percepatan pembangunan yang telah dicanangkan Presiden Republik Indonesia dalam rangka mewujudkan ketahanan ekonomi dan mewujudkan kesejahteraan wilayah perbatasan.
Pada kesempatan tersebut, Executif Summary/Pasis Dikreg Seskoal Angkatan-55, Mayor Laut (P) Marvil Jun,SE memaparkan beberapa kesimpulan dari hasil kajian yang harus menjadi perhatian dari Pemerintah Daerah, diantaranya :
- Kesadaran bela negara masyarakat yang tinggi akan dapat menangkal ancaman potensi dan faktual
- Natuna memiliki Sumberdaya Alam dalam bidang perikanan yang perlu dioptimalkan
- Perlu andanya peningkatan pengelolaan sumber daya buatan yang meliputi inisiatif dan kreatif dalam mengeksplor sumberdaya dilingkungannya
Perlu adanya peningkatan sarana dan prasarana secara bertahap yang meliputi infrastruktur, pendidikan, kebudayaan, transportasi, energi dan sektor pariwisata.
(Humas_P/ARF)