Organisasi Palang Merah Indonesia sebagai organisasi terstruktur dari tingkat pusat sampai Kabupaten, memiliki peran penting terutama dalam upaya mengumpulkan, menyimpan dan menyalurkan darah bagi memenuhi kebutuhan darah secara operasional dari berbagai unit pelayanan kesehatan, baik tingkat rumah sakit maupun Pusat Kesehatan Masyarakat. Keberadaannya memiliki fungsi besar dan dirasa sangat dibutuhkan bagi mewujudkan pelayanan sosial baik dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang lebih prima, serta menjadi wadah bagi masyarakat sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, tanpa memandang ras, latar belakang suku dan agama.
Oleh karenanya, fungsi PMI harus mendapatkan dukungan dari semua pihak, baik pemerintah daerah, berbagai instansi lintas sektoral serta masyarakat secara luas. Hal ini disampaikan Bupati Natuna melalui sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten Administrasi Sekretariat Daerah Kabupaten Natuna, Izwar Asfawi dalam kesempatan memperingati Hari Ulang Tahun PMI ke-74, tingkat Kabupaten Natuna yang digelar di Gedung Serbaguna Sri Serindit, minggu (22/09) pagi
Selanjutnya Izwar juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk terus memberikan dukungan bagi pelaksanaan berbagai program kerja sosial yang digelar oleh PMI, yang tidak lain bertujuan untuk mengumpulkan pasokan darah bagi memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Karena perlu diketahui bersama bahwa sejauh ini, pasokan darah yang dikelola oleh PMI Natuna masih sangat terbatas, terlebih lagi saat ini fasilitas pendukung pengelolaan dan penyaluran darah di Satuan Kerja Tranfusi Daerah yang ada di RSUD masih sangat terbatas.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprapti yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Pengurus PMI Kabupaten Natuna juga menjelaskan bahwa peran PMI bukan hanya menangani masalah stok darah, namun perannya lebih luas dan meliputi permasalahan kemanusiaan dan sosial.
Untuk meningkatkan peranannya, PMI Kabupaten Natuna telah membentuk Relawan Palang Merah Remaja, yang terdiri dari pelajar tingkat SMA yang berada di Kecamatan Bunguran Timur, sebanyak kurang lebih 1.000 orang. Selain itu, berbagai kegiatan yang digelar selama ini juga tidak jarang melibatkan berbagai satuan militer maupun kepolisian untuk membantu tersedianya stok darah terutama bagi pasien yang dirasat di RSUD. PMI Kabupaten Natuna juga terus membangun sinergitas dengan Dinas Kesehatan dan mendapatkan dukungan anggaran sebesar 200 juta bagi melengkapi sarana dan fasilias pendukung pelaksanaan tugas.
Untuk memenuhi kebutuhan SDM dengan keahlian pendukung fungsi PMI, Ngesti juga menerangkan bahwa pihaknya sudah mengirim 2 orang Siswa dalam program beasiswa untuk melanjutkan pendidikan perguruan tinggi jurusan Teknisi Transfusi Daerah, melalui program CSR yang digulirkan oleh konsorsium kontraktor hulu migas. Berbagai program kerja diatas dilakukan dengan tujuan agar PMI kabupaten Natuna kedepan dapat berperan secara lebih mandiri dan profesional dalam mendukung pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Hal ini sangat dibutuhkan agar PMI bisa berdiri sendiri seperti di daerah Kota Batam dan bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.
Ngesti juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Kecamatan Batubi, karena telah berinisiatif membentuk masyarakat sadar donor darah dimana dalam peranannya, organisasi ini mengumpulkan darah dari masyarakat untuk selanjutnya disalurkan terutama bagi pasien operasi /melahirkan yang dirasa sangat rentan dan membutuhkan pasokan darah.
Melalui kegiatan ini, sebagai Ketua Pengurus PMI Kabupaten Natuna, Ngesti juga menghimbau kepada segenap masyarakat untuk terus meningkatkan kepedulian terhadap sesama, menjadikan PMI sebagai salah satu wadah bersama meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. (Humas_Pro/Sono/Rizal)
RILIS PERS, Nomor : 961 /IP/HUMAS-PROTOKOL/2019