Home / Artikel / KESENIAN LESUNG ALU

KESENIAN LESUNG ALU

Kesenian Lesung Alu – Kesenian Lesung Alu merupakan kesenian tradisional masyarakat Natuna yang sudah ada sejak zaman penjajahan dimasa lampau. Pada masa lalu hampir diseluruh daerah di natuna menggunakan lesung untuk menumbuk hasil ladang seperti padi. Menumbuk hasil ladang yang dilakukan oleh masyarakat natuna secara bersama-sama sambil berbagi cerita dan canda tawa tentang pengalaman hidup. Seiring berjalannya waktu kegiatan lesung alu digantikan dengan alat-alat mesin canggih untuk menggiling padi dan hasil pangan lainnya. Untuk mempertahankan kegiatan lesung – alu masyarakat setempat mengubah fungsi lesung alu yang awalnya dipergunakan untuk menumbuk hasil ladang, sekarang menjadi kesenian tradisi daerah. Selain itu, bermain alu pada zaman sekarang telah dipergunakan untuk mengisi hari-hari besar dan membuat emping dari padi yang di tumbuk.

Pembuatan Lesung-Alu

Lesung adalah sebuah alat untuk menumbuk padi yang terbuat dari kayu. Biasanya masyarakat Natuna menggunakan kayu ulin atau belien. Dalam memilih bahan kayu itu haruslah yang sudah tua dan bagus teksturnya. Setelah itu, kayu tersebut dibelah-belah menjadi balok dengan ukuran rata-rata ±8 cm dan panjangnya ±3 cm. Kemudian membuat bentuk dasar dari lesung. Lesung berbentuk bulat persegi panjang, pada bagian tengahnya dicekungi cukup dalam. Besar penampang bakal lesung dibuat berukuran ±30 cm dan tinggi ±45 cm.

Alu dibuat sebanyak 7 batang dengan ukuran yang berbeda. Bagian kepala alu ada berbentuk persegi empat, enam, atau delapan. Sedangkan bagian tengahnya (untuk pemegang) lebih kecil dari bagian atas dan bawahnya. Bentuk alu bervariasi perbedaan ukuran inilah yang menciptakan suara yang berbeda. Ketujuh alu tersebut juga mempunyai nama-nama tersendiri. Selisih alu yang paling kecil dengan yang paling besar sekitar ±50 cm. Perbedaan besar antara satu dengan yang lainnya antara ±0,5 cm – ±1 cm.

Permainan Lesung-Alu

Kesenian alu membutuhkan 7 orang pemain laki-laki ataupun perempuan. Masing-masing memegang sebuah alu. 3 orang menumbuk ke dalam lubang lesung dan 4 orang menumbuk dipinggir lesung, hal itu dilakukan teratur dan bergilir. Setiap pemain harus menguasai penempatan dan cara menumbuk lesungnya agar bunyi lesung tidak saling beradu dan serasi bunyinya.

(Memenuhi Syarat Tugas)

Penulis : Deni Paraika
Nim : 1215220199
Mata kuliah : Sejarah dan Tamadun Melayu

x

Check Also

Penyampaian Data Stunting Kab Natuna Tahun 2022

>>>Download Dokumen<<<